Kisah Novel Ada Cinta Dalam Hijrahku ( Part 1 )
Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), novel merupakan sebuah narasi prosa yang diciptakan dengan panjang yang cukup dan kompleksitas tertentu.
Di mana berhubungan dengan pengalaman manusia secara imajinatif. Biasanya melalui serangkaian peristiwa yang berhubungan dan melibatkan sekelompok orang dalam latar tertentu.
Dalam kerangka luasnya genre novel telah mencakup beragam jenis gaya, seperti romantis, atau sejarah.
Di lansir dari Kompas.com, Novel adalah gendre fiksi dan fiksi dapat didefinisikan sebagai seni atau kerajinan untuk merancang melalui kata-kata tertulis, representatif kehidupan manusia yang menginstruksikan atau mengalihkan keduanya.
Nah, pada kali ini saya akan membagikan sebuah Novel tentang Kehidupan Seorang Gadis yang berusaha memperbaiki dirinya, menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya
Berikut Novelnya..
Ada Cinta Dalam Hijrahku
Pengarang : Novi Lestari
Suasana pagi yang dingin membuat pagi itu tambah sejuk dan bersemangat untuk melakukan aktivitas, terutama untuk melakukan olahraga di Pagi hari.
Aku Syarana, seorang gadis yang berasal dari daerah yang ada di Jawa Barat. Panggil saja aku syana, itu nama pendek ku yang biasa orang gunakan untuk memanggil namaku.
Aku di besarkan dan tumbuh dari keluarga yang cukup berada, dan aku telah menyelesaikan sekolah menengah atas atau biasa di sebut dengan SMA. Dan sekarang aku sedang mencari kampus untuk melanjutkan pendidikan,
Namun setelah memilih – mlih kampus, akhirnya aku ngampus di kampus daerah Bandung, yang menurutku itu sangat bagus dan cocok sekali.
Sewaktu SMA aku merupakan salah satu siswa yang cukup berprestasi, gelar juara pun selalu aku dapat. Padahal aku gak pinter – pinter banget sih, namun yah karena keinginan ku yang begitu tinggi, aku selalu belajar dengan giat.
Hampir semua kegiatan di sekolah selalu aku ikuti, makanya semua orang mengenaliku dan aku bisa di bilang memiliki paras wajah yang lumayan cantik, jadi tidak aneh kalau cowok – cowok tertarik, karena aku juga selalu tampil modis dan mengikuti perkembangan jaman.
Ya, kalau ingat masa SMA, memang sangat lucu sekali, yang mana mereka selalu meminta nomer telepon ku atau nama sosmed. Dari yang lucu, pemarah, nyebelin, senang, sedih dan lainnya semua dapat di rasakan pada masa itu.
Namun apalah daya, memasuki hari – hari akhir sekolah, sedih banget rasanya mau ninggalin sekolah, guru dan yang paling menyedihkan sekali, adalah di saat harus berpisah juga dengan teman – teman. Tapi apa boleh buat, semua akan terjadi dan harus di jalani, tinggal cara kita bagaimana mengolah rasa itu menjadi rasa perpisahan yang indah.
Saat masa SMA aku memiliki seorang kekasih atau pacar. Dia adalah Bagas, seorang lelaki paling tampan di jaman aku sekolah dan dia asli dari Jakarta, namun karena ayahnya adalah seorang Polisi yang harus bertugas di Jawa Barat, akhirnya dia pun pindah sekolah di Bandung bersamaku.
Dia memang tampan, tampilannya sama persis seperti orang Kota, yang mana selalu tampil mengikuti perkembangan jaman dan merupakan cowok yang banyak di sukai sekali oleh cewek pada saat SMA.
“Sayang..” dia memanggilku di saat hari terakhir kami di SMA
“Iya, yang..” sambil ku menoleh ke belakang
”Terima Kasih, kamu sudah menemaniku selama ini, aku sangat beruntung sekali memiliki mu, aku sangat mencintaimu, I Love You, mmmuachh” sambil ia mencium pipiku.
“ I Love You To, sayang...”
Namun ntah kenapa, ada sesuatu yang aneh dengan ucapannya yang seakan – seakan ia menyembunyikan sesuatu dari aku, namun ya sudahlah mungkin hanya perasaanku saja.
“ sayang, apa kamu sudah memilih kampus, yang mana nanti kita kuliah di sana..?” tanya ku.
“ hmm, belum terpikirkan, karena wajahmu yang imut ini selalu membuat pikiranku melayang – layang” ucapnya sambil menggodaku.
“ yang, seriuslah” jawabku kepada Bagas.
“ya, aku sih gimana kamu aja, kemana kamu kuliah, aku sih ikut – ikut aja, kemana pun kamu melangkah pasti ku ikuti, karena kamu itu bidadari tercantik sayang” Bagas terus menggodaku
“ serius yang...” jawabku lagi dengan sedikit nada kesal.
“ tentu nanti kita bahas sama - sama, apa sih yang enggak buat kamu sayang” jawabnya kembali sambil mencubit pipiku.
Nggak terasa akhirnya hari perpisahan kami di SMA sudah selesai, berbagai acara sudah di laksanakan dengan baik dan lancar, walaupun di campuri isak tangis sedih dan bahagia.
Keesokan harinya, aku dan pacarku melakukan pertemuan di taman alun – alun kota Bandung, untuk mendiskusikan kemana kita akan kuliah bersama.
Selang beberapa jam kemudian, dan akhirnya kami sepakat akan memilih kampus yang ada di Kota Bandung tersebut, untuk kami melanjutkan pendidikan ke jenjang ya lebih tinggi lagi.
Sebelum kita pulang, kita menyempatkan waktu untuk pergi ke Kaffe, untuk meminum jus bersama. Namun tidak tau kenapa, aku melihat gelagatnya sedikit berbeda, yang mana dia seperti menyembunyikan sesuatu dariku.
“sayang, kamu lagi chattingan sama siapa..? kok asik sekali kayaknya" tanyaku padanya dengan penuh kecurigaan.
“ ohh apa yang, ini teman ku lho, dia nanya aku kuliah dimana” jawaban Bagas bercampur dengan kepanikan.
“ oh gitu yang “ aku sedikit curiga, namun rasa sayang yang tulus, aku akhirnya percaya apa yang ia bilang.
“ sayang, kamu cantik banget hari ini, penampilan dan gaya rambut baru mu itu, sangat anggun sekali, ah makin sayang aja aku”
“ ah masa yang, lalu kapan kamu mau lamar aku..? " tanyaku padanya
“ hhahaha kamu ini ngelucu yah,, ni nikah secepat ini, kita kan mau kuliah masa nikah dulu sih” gaya bicaranya sedikit berubah
“ lho kenapa yang, banyak kok yang , mereka yang nikah lalu kuliah bersama” Tanya ku sambil menatap Bagas.
“ sudahlah, jangan mengada – ngada, itu gak mungkin”. Jawaban Bagas penuh kepanikan.
“ kenapa yang, kan lebih bagus bukan..?”
Lalu tiba – tiba saja ponselnya berbunyi, tring – tring..
“ohh ada telepon dari teman, kamu tunggu yah yang aku angkat dulu” Lalu dia pergi meninggalkan ku.
Dengan hati yang sedikit curiga bercampur kesal karena sikapnya,akupun mengiyakan nya.
Hampir 1 jam lamanya, dia tak kunjung kembali. Dengan rasa kesal akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu.Dan aku pulang sendiri dengan memesan taxi online.
Di perjalan menuju pulang, pikiranku masih tidak karuan karena sikapnya yang begitu aneh, sampai – sampai ia tidak kembali lagi dan tidak mengantarkan ku pulang, bukan hanya itu saja, momer ponselnya pun tidak dapat di hubungi sama sekali.
“ sebenarnya ada apa ini?” kataku dalam hati
“ permisi dek, sudah sampai tujuan”. Kata supir taxi
Namun aku tidak menghiraukan perkataannya, karena aku masih memikirkan kejadian yang tadi, lalu akhirnya pak supir pun, mengulangi perkataanya dengan nada sedikit tinggi, yang membuat ku terkejut..
“hallo, De..” ucap supir taxi dengan nada tinggi.
“ hah hah pak, ada apa..? lanjut saja pak lurus..” perkataanku sedikit kacau
“ lanjut kemana de..? ini sudah sampai tujuan, ade kenapa yah kok dari tadi melamun di panggil gak nyautin..” dia menatapku sambil sedikit keheranan.
"oh sudah sampai ya pak... maaf pak, gak ada apa – apa kok, ini uangnya makasih pak, kembaliannhya ambil saja “ aku pun cepat – cepat pergi meninggalkannya dan selang beberapa menit kemudian, sampailah di rumah.
Hari demi hari aku lewati dengan sikap yang sama, seperti sebelumnya seperti ada yang dia sembunyikan, namun aku masih percaya pada cintanya, dan akhirnya aku harus membuang jauh – jauh pikiran negatif terhadapnya.
Dan akhirnya tidak terasa sudah 1 bulan aku ngampus di kampus tersebut bersamanya. Yang mana selama waktu tersebut aku harus beradaptasi lagi, karena lingkungan yang berbeda, tempat berbeda dan teman yang baru lagi.
Aku dan dia selalu pergi bersama – sama ke kampus, namun sayangnya jurusan kami berbeda.Dia mengambil jurusan perkantoran, sedangkan aku mengambil jurusan kedokteran.
Namun walaupun jurasan kami berbeda, tapi di saat ada waktu luang, kami selalu bersama – sama dan bertukar pikiran, tentang apa yang kami kerjakan, di saat itulah masa – masa yang sangat indah, yang membuat aku semakin cinta dan yakin padanya.
Selama aku ngampus di sana, aku memiliki banyak teman baru dari cowok maupun cewek. Dan di kampus aku memiliki sahabat yang sangat akrab sekali denganku, dia temanku sudah lama, tapi pertemanan ku dulu kita tidak seakrab yang sekarang, karena sekarang kita selalu di pertemukan setiap hari.
Sahabat aku ini, dia adalah keturunan bule, ayahnya yang asli dari jerman, dan ibunya asli Indonesia, asal dari Jakarta.
Dan tidak salah bahwa dia memang sangat cantik sekali blasteran Indonesia dan Jerman, yang mana setiap cowok menyukainya. Panggil saja dia Sani, nama aslinya Strani Jossca Laila. Ia lahir di Jerman, namun dari kecil dia sudah tinggal di Indonesia, yaitu di Jakarta.
Saat sekolah SMA dia pindah ke Bandung dan menetap di sini, namun sekolah SMA kami berbeda, tetapi rumah kami berdekatan hanya terhalang 1 rumah tetangga saja.
Di kampus ia, mengambil jurusan yang sama dengan pacarku yaitu Bagas, di bagian jurusan Perkantoran. Dan ya, mereka sudah saling mengenal saat mereka 1 ruangan bersama. Namun aku tidak pernah menaruh pikiran buruk terhadap mereka, karena sahabat ku pun tau bahwa Bagas adalah kekasih atau pacar aku. Walau terkadang banyak yang membisikan hal miring tentang mereka berdua, tapi aku tetap dalam pendirianku yaitu mempercayai sahabat dan pacarku, yang jauh lebih ku kenal.
Keesokan harinya...
“ syana, pulang ngampus sopping yuk, sekalian ajak pacar kamu” kata Sani
“ sopping apa san, aku gak ada yang mau di beli nih,” jawabku pada Sani
“ ya udah, kita ke caffe aja yuk, minum sambil ngemil aja, jangan lupa di ajak si Bagasnya” katanya sambil ia tersenyum
“ oke, deh. Nanti aku ajak dia san, kira2 jam 4 yah san soalnya masih ada tugas yang harus aku kerjakan nih” jawabku
“ oke syana, aku ke ruangan ku dulu yah” sambil ia pergi meninggalkan aku
“ san, titip salam yah sama bagas, I love You” bercandaku pada Sani.
“ haha oke deh” dia menoleh dan sambil tertawa.
Akupun langsung bergegas pergi dari tempat itu menuju ke perpustakan untuk mengerjakan tugas.
Didalam perjalanan tidak sengaja aku menabrak seorang cowok, dan akhirnya aku dan dia terjatuh, yang mana tanpa sengaja aku memeluknya.
Bbbbrrrrruuuuuusssskkkk
“ awww, aduhhh...”
Secara cepat dia pun langsung menghindar dan berdiri, sambil ia menolong ku.
“tidak kenapa - kenapa kan de, apa ada yang sakit..?" tanya nya padaku sambil memalingkan pandangannya, seakan – akan ia sedikit takut.
“ tidak apa apa mas, maaf aku menabrak mas..” jawab ku
“alhamdulilah kalau gitu, maaf yah” jawabnya
“ hhe iya mas, tapi maaf mas sebelumnya kenapa mas memalingkan pandangan, apa ada yang salah dari saya ?” tanyaku padanya
Yang sedikit heran dengan sikapnya, yang mana jika tertabrak dan terjatuhbersama,biasanya itu menjadi salah satu trik yang selalu di pakai cowok untuk mendekati para cewek, dan hal yang selalu di nanti – nanti, tapi aku melihat cowok ini sedikit berbeda, yang mana dia seperti ketakutan dan menjadi segan terhadap ku.
“tidak ada apa apa de, cuman saya hanya menjaga pandang agar tidak menyakitimu dan menggoyahkan iman ku” jawab pemuda tersebut sambil terus memalingkan pandangannya.
Aku semakin tidak mengerti dengan ucapannya tersebut.
“maksud mas gimna yah, aku tidak tersakiti sama sekali kok, karena mas menolong ku juga dan jadi mas gak perlu mengalihkan pandangan begitu,” jawaban ku kepadanya dengan pikiran yang terheran – heran.
“ itu tidak mungkin saya lakukan, saya takut dengan azabnya, sekali lagi saya minta maaf berjalan tidak hati hati, akhirnya tabrakan seperti ini, saya sungguh minta maaf ” jawabnya
Ntah kenapa aku semakin heran dengan sikap cowok ini, yang sangat aneh sekali.
“ kenapa mas, apa aku ini jelek dan penampilan ku salah” Aku terus bertanya padanya
“ sesungguhnya ciptaannya tidak ada sedikitpun yang salah, karena mereka di berikan kelebihannya dari kekurangan yang di miliki, hanya saja banyak orang yang menyalahi aturan yang sudah ada, dan maaf sebelumnya, kita ini bukan muhrim yang mana saya tidak bisa memandangmu terlalu lama, dan saya tidak ingin menyakiti mata dan dirimu karena zina pandangan, sesungguhnya dirimu lebih terlihat anggun dengan memakai pakaian sesuai syariat islam, yang mana tidak mengundang nafsu birahi dari laki – laki, maaf de sekali lagi, permisi saya harus mengerjakan tugas saya, assalamuallaikum”
Aku sedikit terhentak dan terdiam setelah mendengar perkataannya.
“wa wa waallaikumsalam” jawabku, lalu dia pun lantas pergi meninggalkan aku.
Dengan rasa yang terheran – heran akhirnya aku pun bergegas pergi ke perpustakaan dengan pikiran yang masih bertanya – tanya, kenapa dengannya ? siapa dia ?.
Namun yang aku rasakan dia sangat baik terhadap perempuan dan sangat menghormati sekali kepada kaum perempuan.
Waktu semakin cepat, hari pun semakin sedikit redup, pertanda bahwa sore hari sudah datang, yang mana aku segera bersiap – siap untuk pergi ke caffe yang sudah di janjikan tadi.
Dan akhirnya aku pergi ke cafe tersebut, setelah tibanya di sana aku sedikit terkejut, karena pacarku dan Sani sahabatku mereka sudah ada di sana terlebih dahulu, namun aku berusaha berpikir positif bahwa tidak terjadi apa apa, mungkin saja mereka baru sampai dan secara tidak langsung mungkin pas bersamaan sampai ke caffe ini.
Namun suasana memang sedikit aneh sekali, di tambah angin berhembus dingin menghampiri, dan akhirnya aku langsung menghampiri mereka.
“ Kalian sudah ada di sini..?" Tanyaku terheran kepada meraka
“ iya sayang, duduklah aku baru sampai kok, sani yang sampai duluan” dia memegang tanganku dan mempersilahkan ku duduk.
“ tapi yang, aku sama sekali belum mengabarimu sedikitpun, tapi kamu
sudah di sini” Tiba – tiba sani ikut menjawab pertanyaanku tersebut
“ tadi aku yang mengabarinya langsung Syana, aku perhatikan kamu sedang sibuk mengerjakan tugasmu, jadi yah karena kita satu ruangan ngampus, sekalian di kabarin kan, sayang aja lho kita berdua udah rencanain pergi ke caffe sama - sama, masa iya gagal karena Bagas gak datang kan Syan” Sani mencoba mengalihkan pikiran buruk ku.
“oh, begitu yah, ya sudah” jawabku dengan nada yang sedikit kesal.
Akhirnya ngumpul bareng di caffe pun berjalan dengan lancar, namun
hatiku selalu merasakan ada yang tidak beres, akan tetapi aku sendiri tidak tahu sebenarnya apa yang sedang tejadi sebenarnya.
Selanjutnya part 2..

Tidak ada komentar untuk "Kisah Novel Ada Cinta Dalam Hijrahku ( Part 1 )"
Posting Komentar